Writy.
  • Home
No Result
View All Result
Get Started
Writy.
  • Home
No Result
View All Result
Writy.
No Result
View All Result
Soal Target Lifting Minyak 1 juta Barel Perhari, Aleg PKS: Amankan Natuna dari Pelanggar Kedaulatan seperti Tiongkok

Soal Target Lifting Minyak 1 juta Barel Perhari, Aleg PKS: Amankan Natuna dari Pelanggar Kedaulatan seperti Tiongkok

pks-bangkalan by pks-bangkalan
20 September 2021
in NASIONAL
0
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta (15/09) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto dengan tegas mengatakan Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas, terhadap pelanggaran kedaulatan oleh Kapal China yang masuk ke perairan Natuna beberapa waktu lalu.

Pemerintah, kata Anggota Komisi VII ini, jangan diam karena hal tersebut akan membuat wibawa negara tidak dipandang oleh negara lain.

You might also like

Sekjen PKS Habib Aboe Menghadiri Pelantikan DPW Papua Tengah

Sekjen PKS Habib Aboe Menghadiri Pelantikan DPW Papua Tengah

21 Februari 2023
Presiden PKS Jadi Anggota Kehormatan Forum Silaturahim Pendekar Indonesia

Presiden PKS Jadi Anggota Kehormatan Forum Silaturahim Pendekar Indonesia

20 Februari 2023

Mulyanto mendesak Pemerintah khususnya Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan tidak diam menghadapi kasus pelanggaran kedaulatan oleh China.

Menurutnya peristiwa itu adalah pelanggaran serius yang harus segera disikapi. Sebab selain melanggar kedaulan negara, masuknya kapal-kapal China itu sudah mengganggu kegiatan penambangan migas di sana.

“Ini bahkan sudah bukan provokasi lagi, tetapi melanggar kedaulatan negara dan mengganggu kepentingan nasional (national interest). Jadi Pemerintah melalui Menteri Pertahanan dan Menko Marves harus bersikap,” tegas Mulyanto.

Mulyanto mempertanyakan peran Menhan Prabowo dan Menko Marves Luhut selama ini terhadap pelanggaran yang terjadi.

“Sebagai Menhan harusnya Prabowo bersuara atas pelanggaran tersebut. Jangan malah memuji kehebatan militer negeri tirai bambu,” ungkapnya.

Begitu pula Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan, yang dikenal dekat dengan Pemerintah China, harusnya segera membicarakan masalah ini secara resmi.

“Bukan malah membiarkan sambil memberikan berbagai kemudahan datangnya ribuan tenaga kerja asing dari China. Miris kita kalau Menhan dan Menko Marves diam saja. Sebab mereka berdua yang berwenang menentukan sikap resmi atas pelanggaran ini,” tegas Mulyanto.

Mulyanto menambahkan bagi bangsa Indonesia posisi perairan Natuna sangat strategis. Di sana sedang dilakukan eksplorasi dan eksploitasi migas dalam rangka mengejar target 1 juta barel minyak per hari (bph) di tahun 2030. Jadi Pemerintah harus bisa memberi jaminan keamanan terhadap proses eksplorasi dan eksploitasi itu.

“Kalau tidak maka target 1 juta bph hanya angan-angan belaka. Jadi sudah sepantasnya Pemerintah bertindak tegas mengusir kapal-kapal asing dari perairan kita. Apalagi ini sudah sampai menggangu upaya penambangan migas kita. Kita tidak boleh diam,” lanjut Mulyanto.

Untuk diketahui Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyatakan kapal-kapal China di perairan Natuna Utara dekat Laut China Selatan kerap mengganggu aktivitas pertambangan kapal-kapal Indonesia. Bahkan ratusan hingga ribuan kapal China juga memasuki perairan Indonesia tanpa terdeteksi radar.

Kapal coast guard China dikabarkan mengganggu atau membayang-bayangi kerja daripada rig noble yang berbendera Indonesia di bawah Kementerian ESDM.

“Pemerintah harus mendukung kerja pengawasan Bakamla ini. Jangan sampai keterbatasan kemampuan operasional yang ada membuat kita membiarkan berbagai gangguan dari kapal-kapal asing terhadap kedaulatan negara yang bahkan mengancam kepentingan nasional kita,” kata Mulyanto.

Blok Tuna merupakan wilayah Kerja migas di lepas pantai Indonesia. Blok ini terletak di Laut Natuna di dekat perbatasan Vietnam, dengan kedalaman air sekitar 110 meter.

Secara signifikan, pengeboran ini didanai oleh Zarubezhneft yang didukung Rusia.

Pengeboran sumur eksplorasi Singa Laut-2 di blok Tuna dilaksanakan oleh Premier Oil Tuna B.V. Tahun 2020 lalu, perusahaan ini telah mendapatkan partner baru yakni Zarubezhneft.

Zarubezhneft adalah perusahaan migas milik pemerintah Rusia yang dilaporkan mengakuisisi 50% hak partisipasinya melalui anak usahanya, ZN Asia Ltd. Akuisisi ini membuat Premier Oil berganti menjadi Harbour Energy.

pks-bangkalan

pks-bangkalan

Related Stories

Sekjen PKS Habib Aboe Menghadiri Pelantikan DPW Papua Tengah

Sekjen PKS Habib Aboe Menghadiri Pelantikan DPW Papua Tengah

by pks-bangkalan
21 Februari 2023
0

Wamena -- Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi menghadiri pelantikan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hasil Daerah Otonomi...

Presiden PKS Jadi Anggota Kehormatan Forum Silaturahim Pendekar Indonesia

Presiden PKS Jadi Anggota Kehormatan Forum Silaturahim Pendekar Indonesia

by pks-bangkalan
20 Februari 2023
0

Jakarta - Forum Silaturahim Pendekar Indonesia (FSPI) memberikan gelar anggota kehormatan kepada Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada acara Deklarasi Forum...

PKS Legowo Siapapun Bacawapres, Yang Penting Bisa Rangkul Semua Pihak

PKS Legowo Siapapun Bacawapres, Yang Penting Bisa Rangkul Semua Pihak

by pks-bangkalan
7 Februari 2023
0

Juru bicara (Jubir) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian menyebut PKS bersama Partai Demokrat dan Nasdem saat ini sedang membicarakan...

PKS Sampaikan Duka Mendalam Atas Gempa Turki

PKS Sampaikan Duka Mendalam Atas Gempa Turki

by pks-bangkalan
7 Februari 2023
0

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyampaikan duka cita yang mendalam kepada Turki yang dilanda gempa berkekuatan 7,8 SR,...

Next Post
Legislator PKS Desak Pemprov Percepat Vaksinasi di Jawa Tengah

Legislator PKS Desak Pemprov Percepat Vaksinasi di Jawa Tengah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Landing Page
  • Buy JNews
  • Support Forum
  • Pre-sale Question
  • Contact Us

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.